Menurut saya, saya setuju dengan pendapat Kepala Desa Kanekes, karena tradisi dan adat suku Baduy harus dilindungi. Apalagi saat ini tradisi dan adat masing-masing daerah sudah mulai luntur perlahan-lahan akibat masuknya kebudayaan dari luar/baru. Kita harus peka dan peduli dengan kehidupan disekeliling kita, karena dengan begitu kita dapat memilah mana yang pantas dipertahankan/tidak. Jangankan suku Baduy, suku-suku lain pun sudah terancam keberadaannya karena sudah tidak dapat mempertahankan adat dan tradisi kebudaannya.
Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah peke terhadap keberadaan mereka, dan berusaha mempertahankannya dengan cara apapun. Saya salut dengan suku Baduy, karena mereka tidak gampang terpengaruh dengan perubahan sosial budaya dari luar, mereka sebisa mungkin mempertahankan budayanya sampai sakarang.
Adapun kecenderungan masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai lama dipengaruh oleh faktor-faktor berkut :
1. Mempunyai fungsi dan sudah diterima masyarakat luas
2. Diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil
3. Menyangkut masalah agama dan religi yang dianut masyarakat
4. Menyangkut ideologi, filsafat hidup bangsa, dan lain-lain.
Sebaliknya, adapun kecenderungan masyarakat untuk berubah dipengaruh oleh faktor-faktor berikut :
1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
2. Kesadaran akan kekurangan-kekurangan dalam kebudayaan sendiri
3. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi yang sejalan dengan pertumbuhan masyarakat
4. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia mencari cara untuk mengatasinya secara langsung.
Hal ini dapat kita istilahkan dengan,"Lebih baik mencegah daripada mengobati". Maksudnya, lebih baik kita pertahankan budaya kita daripada mendapat pemasukan yang tidak seberapa besar tetapi memiliki dampak yang kerusakan yang besar bagi budaya Bangsa Indonesia.
Adapun istilah lain yaitu, "Hujan emas dinegari orang, hujan batu dinegeri sendiri". Maksudnya, daripada kita meniru kebudayaan luar/bangsa lain yang sangat berbeda dengan kebudayaan kita contohnya dari cara berpakaiannya, makanannya, minumannya, dan pergaulannya sehari-harinya, agar kta dipandang sama dengan mereka/gaul dan memiliki banyak teman, tetapi semua kesenangan itu hanya sesaat, dan kita tidak akan pernah puas menirunya sampai kapanpun. Tetapi, berbeda kalau kita meniru dan mempertahankan budaya sendiri, karena bagaimanapun budaya kita, kita akan lebih pantas dan bangga bila menggunakannya.
Budaya negara sendiri merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya dibandingkan kesenangan semata, karena tanpa budaya, sebuah bangsa tidak memiliki arti apa-apa dan tidak maju. Oleh karena itu, pertahankanlah dan jagalah budaya kita sendiri, karena tanpa budaya, kita tidak memilki arti hidup sebuah bangsa yang sesungguhnya. Hidup Budaya Bangsa Indonesia.........................!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(By : Rhesti Ramadhani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar