Rabu, 10 November 2010

Laju Inflasi April 2008 Mencapai 0,57 Persen


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, laju inflasi selama bulan April 2008 mencapai 0,57 persen. Kepala BPS Rusman Heriawan, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, menjelaskan angka inflasi ini lebih rendah ketimbang Maret 2008 yang mencapai 0,95 persen. Untuk tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 4,01 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 8,96 persen, katanya.

Rusman juga mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi terjadi kota Palembang dan terendah di kota Makassar, sementara yang mengalami deflasi tertinggi di kota Lhokseumawe dan deflasi terendah di kota Palangkaraya.

Sebelumnya BPS mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 3,41 persen dan inflasi "year on year" sebesar 8,17 persen.



pendapat : Menurut saya, meningkatnya laju inflasi di Indonesia karena perintah tidak tegas dalam menangani masalah tersebut yang notabennya tidak stabil setiap jamnya. Kalau dibiarkan begitu saja, maka lama-kelamaan tingkat inflasi di Indonesia akan terus bertambah

Laju Inflasi Indonesia Lebih Baik Dari Zimbabwe


perekonomian di Indonesia, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan laju inflasi di indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Menurutnya inflasi Indonesia sampai 600% pernah terjadi dimasa Orde Lama. Pada tahun 2005 pemerintah memutuskan harga bahan bakar minyak dinaikkan saja. Inflasi menjadi 17 persen saja rakyat masih ngamuk.

“Di sini masih lebih baik tidak seperti di Zimbabwe yang saat ini inflasinya 7.000%, jadi duit itu beli bakso Rp 7.000 perak, jam 12 sudah jadi Rp 10.000," ujar Sri Mulayani yang juga Menteri Perekonomian dalam acara olimpiade APBN Tingkat SMA di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (5/8/2009).

Sebagai pemegang kuasa anggaran Negara, kata Sri Mulyani, terkait APBN, dirinya akan sangat ketat dalam melakukan seleksi dan menyetujui anggaran yang diajukan kementerian dan lembaga yang ada.

"Menyusun APBN secara prinsip sama dengan belanja. Mungkin karena menkeunya cewek mengerti dan senang belanja. Menteri pertanian bilang begini begitu kayak dampak el nino dibutuhkan anggaran lebih, Menteri ESDM minta subsidi, Menhub minta dibikin pelabuhan, seperti itu. Jadi mana yang bisa dipotong, yang bisa dirasionalkan," jelasnya.

Sebab menurutnya jika Menteri Keuangan tidak selektif dalam menyetujui anggaran kementerian dan lembaga maka defisit anggaran akan meningkat.

"Kalau (anggaran) tidak bisa (dipotong) ya kita harus defisit, artinya pinjam. Waktu zaman Pak Soekarno defisit sangat kronis. Pinjam-pinjam masih kurang maka suruh cetak duit. Karena BI tidak independen. Maka tinggal minta uang dicetak sebanyak-banyaknya, misalnya untuk bikin Monas kita cetak duit banyak," ujarnya.
(dtk/tim)

http://www.radar.co.id/berita/read/3831/2010/Laju-Inflasi-Indonesia-Lebih-Baik-Dari-Zimbabwe-

pendapat : Menurut saya, Mentri Keuanagan akan sangat ketat dalam melakukan seleksi dan menyetujui anggaran yang diajukan kementerian dan lembaga yang ada. Dengan begitu laju inflasi di indonesia akan lebih baik dari Negara-negara lain. Masyarakat juga tidak terbebani dengan inflasi yang meningkat tajam setiap jamnya.

Pengaruh inflasi terhadap laba perusahaan


Perekonomian terus memberikan sinyal buruk. Hal itu tercemin dari menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, meningkatnya inflasi, suku bunga, ancaman terhadap Anggaran Pendapatan dan belanja negara (APBN) akibat harga minyak dunia yang melambung tinggi, kenaikan harga BBM, dan sebagainya.
Dari serangkaian kejadian tersebut, sebenarnya apa yang paling berpengaruh bagi kehidupan kita sehari-hari? Yang membuat kita risau adalah tingkat inflasi yang dapat dipastikan akan meningkat. Harga-harga barang dan jasa yang biasa kita konsumsi atau beli akan naik. Dalam keadaan seperti ini, dengan asumsi penghasilan kita cenderung tetap, daya beli kita akan menurun. Solusi terbaik untuk menyikapi keadaan demiakian adalah berusaha agar pengeluaran dapay dihemat sejauh mungkin, sementara di sisi lain meningkatkan pendapatan dengan cara melakukan investasi yang lebih menguntungkan, atau mencoba untuk mencari penghasilan tambahan lainnya.
Dari sudut aktiva perusahaan, inflasi cenderung meningkatkan nilai pasar aktiva. Nilai penggantian (replacement cost) aktiva akan meningkat, juga nilai jual aktiva tetap yang telah habis masa penyusutannya.
Dari sudut laba, kenaikan inflasi dapat meningkatkan laba akuntansi. Mengapa ? hai ini terutama terjadi pada perusahaan perusahaan yang memiliki fleksibelitas harga seperti perusahaan yang menghasilkan kebutuhan hidup sehari-hari. Sering kita lihat laporan keuangan perusahaan menunjukkan kenaikkan inflasi diikuti dengan naiknya laba suatu perusahaan.

sumber :pikiran-rakyat.com, 11 september 2005

Pendapat :
menurut saya pengaruh inflasi terhadap laba perusahaan sangat berkaitan karena walaupun sedang terjadi inflasi, Perusahaan masih tetap bisa mendapatkan laba (keuntungan). Inflasi diartikan sebagai keadaan dimana harga-harga pada suatu barang naik. Dari kenaikkan inilah perusahaan memanfaatkan peluangnya untuk mengambil keuntungan. Seperti halnya contoh diatas, pada tahun 1994 mobil kijang dapat kita beli dengan harga 40 juta. Sedangkan 4 tahun kemudian 1998, mobil kijang dapat dijual dengan harga 60 juta. Disini bisa kita lihat, dalam waktu 4 tahun saja , inflasi dapat menembus angka 20 juta. Bagaimana rakyat tidak dirugikan? Ini baru mobil (kebutuhan tersier) apalagi kalau kebutuhan pokoknya?  Seharusnya bagi perusahaan-perusahaan besar, disaat inflasi, mereka tetap menaikkan harga barang yang mereka produksi tetapi soal laba (untung) mereka tidak mengambil terlalu besar, karena kalau inflasi saja harga barang sudah mahal, apalagi kalau ditambah dengan keuntungan yang besar , pasti imbasnya barang perusahaan tersebut tidak laku terjual. Jalan keluar untuk menyikapi inflasi yaitu dengan menghemat pengeluaran dan
meningkatkan pendapatan dengan cara investasi yang lebih menguntungkan / dengan membuka usaha lain yang tidak sulit.