Jumat, 23 September 2011

WIRAUSAHA DILAHIRKAN / DILATIH

Seluk-beluk Definisi Wirausaha...


Sebelum saya memberikan jawaban sebuah pertanyaan yaitu, “Wirausaha dilahirkan / dilatih???”, maka terlabih dahulu kita harus mengetahui definisi wirausaha.


Manusia memiliki kesempatan untuk mengubah nasibnya. Hal itu dapat terjadi karena manusia mampu bertindak dan melakukan sesuatu yang mendatangkan keuntungan. Banyak orang disekeliling kita yang dalam waktu relative singkat telah menjadi orang kaya. Banyak orang seperti mendapat mukjizat karena dalam waktu yang tidak begitu lama telah sukses sebagai pengusaha. Pertanyaannya sekarang adalah, “Tipe orang seperti apakah mereka yang sukses tersebut??” Jawabannya adalah tipe orang yang berani memulai usaha, dapat mengatasi masalah, dan berani menanggung resiko. Orang yang memiliki tipe seperti itu dikenal sebagai orang yang sukses berwirausaha.


Istilah wirausaha identik dengan wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari wira yang berarti utama, gagah, luhur, berani, atau teladan; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; dan swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri. Wirausaha dapat diartikan sebagai suatu keberanian untuk memulai suatu usaha atas kekkuatan diri sendiri. Pengertian diri sendiri bukan berarti bahwa seseorang bekerja sendirian, tetapi lebih menekenkan pada cirri dan watak kemandirian dalam menjalankan usaha.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seorang wirausaha adalah orang yang pandai mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan produk baru, dam mengatur permodalan perusahaan

.

Menurut Encyclopedia of Americana, wirausaha didefiniskan sebagai seseorang yang berani mengambil resiko dengan menyatukan berbagai fungsi produksi, termasuk modal, bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dalam nilai pasar yang dihasilkannya.


Joseph A. Schumpeter dalam bukunya The Theory of Economic Development mengartikan wirausahawan sebagai orang yang memiliki respon kreatif terhadap linkungan perekonomian, yang membuatnya sebagai pusat dari pengembangan bahan baku. Dalam bukunya yang lain yaitu, Capitalism, Sicialism, and Democracy, Joseph A. Schumpeter mwmberi arti wirausahawan sebagai orang yang selalu mencoba dan melekukan kemungkinan peluang bisnis yang baru dan belum pernah dicoba sebelumnya. Peluang itu adalah memproduksi komoditas baru atau komoditas lama dengan cara baru, mengorganisasi ulang sebuah industry dan membuka pasar baru atau mengeksploitasi penemuan baru.


Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan adalah orang yang mampu menangkap peluang dan berani menanggung resiko, sanggup bekerja keras, percaya diri, memiliki bakat untuk memimpin, haus akan prestasi, berorientasi pada tugas dan hasil, serta mudah membuat penyesuaian dalam menjalankan usaha. Para wirausahawan mempunyai peranan penting dalam menggairahkan kegiatan perekonomian. Mereka berusaha mencari terobosan baru dalam menghasilakn suatu barang. Dalam proses produksi, mereka tentu membutuhkan tenaga kerja, sehingga bisa memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Para pekerja pun mendapatkan gaji yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam rangka mencapai kemakmuran. Para wirausahawan juga berperan dalam upaya meningkatkan pendapatan nasional. Mereka bisa menyumbang kenaikan pendapatan nasional melalui berbagai komoditas yang berhasil diekspor dan pembayaran pajak kepada pemerintah.


Beberapa hal berikut sangat berguna bagi wirausahawan untuk merencanakan dan menjalankan usahanya.


    1. Peluang usaha ntuk berkembang pada usaha yang dimulai.
    2. Pemehaman mendalam tentang bidang usaha yang akan digeluti.
    3. Informasi tentang pesaing dan calon prsaing pada bidang usaha tersebut.
    4. Perkiraan pasar yang akan dimasuki dan kesempatan pada pasar tersebut.
    5. Peluang untuk mendapatkan dana yang digunakan.
    6. Peluang untuk mendapat tenaga kerja dalam menjalankan usaha.
    7. Penentuan lokasi kegiatan usaha dengan alas an yang dapat dipertanggung-jawabkan.
    8. Ketersediaan jadwal kegiatan yang akan dilakukan.
    9. Pemahaman terhadap lingkungan tempat usaha.

Beberapa ciri-ciri wirausahawan yang handal :


    1. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk berusaha mendapat penghasilan dan keuntungan.
    2. Mau dan mampu mencari serta menangkap peluang usaha.
    3. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa, serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien.
    4. Mau dan mampu melakukan komunikasi dalam melakukan tawar-menawar dan bermusyawarah dengan berbagai pihak.
    5. Menghadapi hidup dan menengani usaha dengan terencana, jujur, hemet, dan disiplin.

Untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan, seorang wirausahawan harus membekali diri dengan beberapa persyaratn untuk menjadi seorang wirausahawan yang baik, diantaranya adalah :


    1. Memiliki modal.
    2. Mampu menagkap peluang.
    3. Mampu melakukan perhitungan secara matang.
    4. Berani mengambil resiko.
    5. Mamiliki manajemen waktu.
    6. Mau dan mampu bekerja sama.
    7. Ada keinginan untuk belajar.
    8. Tidak pernah mersa puas.

Sebetulnya setiap orang bisa jadi wirausaha. Mengapa saya bilang begitu? Ya karena pada dasarnya setiap orang punya jiwa juang. Jiwa juang inilah yang menjadi dasar penting untuk wirausaha. Jiwa juang ini dibawa sejak lahir. Buktinya, seorang bayi yang belum bisa berjalan, ia belajar berjalan awalnya mengalami jatuh bangun, kebentur meja, tersungkur, dll dengan dilatih oleh ayah ibunya, si bayi ini dilatih berjalan, dan akhirnya memang ia bisa berjalan. Semua karena daya juang alami yang dibawa sejak lahir. Ini bakat alam yang dibawa oleh setiap insan yang tentunya merupakan anugerah. Si bayi ini tidak mengenal rasa takut, rasa cemas, ataupun rasa khawatir ketika proses belajar berjalan ini. Dan ia pun terus didorong semangat, spirit dan dukungan dari orang tuanya, agar terus berjalan dan berjalan walaupun harus terjatuh berkali-kali. Seandainya, tiap orang dewasa mempunyai keberanian seperti bayi kecil ini, dalam memulai usaha, saya yakin akan ada banyak muncul wirausaha-wirausaha baru yang memiliki ide-ide yang kreatif dan inovatif.


Seorang wirausaha dapat berhasil dalam menjalankan usahanya karena ia memiliki bakat sejak lahir dan bisa jadi ia mengikuti pelatihan-palatihan yang diadakan oleh suatu lembaga tertentu. Dari dua kemungkinan inilah, seorang wirausaha dapat mencapai keberhasilan. Semua itu tergantung pada dirinya sendiri. Ada seorang wirausaha yang berhasil dan sukses dalam menjalankan usahanya karena beliau memang memiliki bakat sejak lahir atau mungkin karena factor keturunan dari orang tuanya. Tetapi ada juga seorang wirausaha yang sudah sreing mengikuti berbagai pelatihan tetapi tidak kunjung berhasil dalam menjalankan suatu usaha. Nah, inilah yang membedakan seorang wirausaha yang memiliki bakat alami dan seorang wirausaha yang sengaja dilatih tetapi tidak juga berhasil.


Seorang wirausaha yang berhasil dengan memiliki bakat alami, maka ia tidak perlu memiliki ilmu khusus yang diperoleh dari berbagai pelatihan. Ia pasti sudah tahu langkah dan cara apa yang harus ia ambil/jalankan untuk memulai usahanya. Sedangkan orang yang tidak memiliki bakat alami menjadi seorang wirausaha, walaupun ia sering mengikuti berbagai pelatihan dan memiliki banyak ilmu serta pengalaman tetapi ia tetap berbeda dengan seorang wirausaha yang memiliki bakat sejak lahir. Terkadang mereka yang sering mengikuti pelatihan, sering tidak berhasil dalam melakukan suatu usaha, entah apa yang kurang mereka miliki saya juga kurang tahu. Tapi dari beberapa orang pengusaha yang sudah berhasil, mereka tidak pernah mengikuti pelatihan-pelatihan, justru bakat yang mereka miliki yang mengantarkan mereka ke kesuksesan, contohnya Bob Sadino.


Jadi, seorang wirausaha bisa sukses karena ia memiliki bakat sejak lahir dan juga karena ia mendapat ilmu serta pengalaman dari berbagai pelatihan. Tetapi presentase keberhasilan seorang wirausaha yang memilliki bakat sejak lahir yaitu 80% berhasil, sedangkan yang dilatih melelui pelatihan-pelatihan oleh lembaga tertentu yaitu 55% berhasil. Tetapi semua itu tergantung dari masing-masing diri seorang wirausaha.


3 komentar: