David C. McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh:
1. Motif berprestasi (achivement)
2. Optimisme (optimism)
3. Sikap-sikap nilai (value attitudes)
4. Status Kewirausahaan (entrepreneurial status)
Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:
1. Property Right (PR)
2. Competenc/ability (C)
3. Incentive (I)
4. External Environment (E)
Kemampuan berwirausaha (entrprenuerial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian dalam menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu, di implementasikan, dan akhirnya tumbuh berkembang.
CIRI-CIRI TAHAP PERMULAAN DAN PERTUMBUHAN KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil memiliki tiga ciri penting, yaitu:
1. Tahap imitasi dan duplikasi
2. Tahap duplikasi dan pengembangan
3. Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda
Dari prosesnya, Zimerer, membagi tahap perkembangan kewirausahaan menjadi dua, yaitu:
1. Tahap awal (perintisan)
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap Awal (Start-Up)
Tahap Pertumbuhan
A. Tujuan dan Perencanaan
1. Kesinambungan tujuan dan rencana pokok (menciptakan ide-ide ke pasar).
2. Tumbuh sederhana, efisiensi, orientasi laba, dan rencana, dan rencana langsung untuk mencapainya.
B. Sifat atau Ciri-ciri Kunci Personal:
1. Memfokuskan pada masa yang akan datang.
2. Pengambilan resiko yang moderat dengan tingkat toleransi yang tinggi terhadap perubahan dan kegagalan.
3. Pengetahuan teknik dan pengalaman inovasi pada bidangnya.
4. Sama seperti tahap awal.
5. Kapasitas untuk menempa selama pertumbuhan cepat, kemurnian organisasi dan kemampuan berhitung.
6. Pengetahuan manajerial dan pengalaman dengan menggunakan orang lain dan sumber daya yang ada.
C. Struktur pola sederhana dan luas dengan jaringan kerja komunikasi yang luas secara horizontal.
1. Otoritas pengambilan keputusan dimiliki oleh wirausaha.
2. Informal dan sistem kontrol personal.
3. Struktur yang fungsional atau vertikal, akan tetapi saluran komunikasi informal sering digunakan.
4. Mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada manajer level kedua.
5. Kuasi formal (yaitu tidak terlalu kompleks atau bekerja sama) dalam beroperasi.
LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas.
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang.
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya.
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:
1. Tidak kompeten dalam manajerial.
2. Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengkoordinasikan, mengelola sumber daya.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
4. Gagal dalam perencanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai.
6. Kurangnya pengawasan peralatan.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan:
1. Pendapatan yang tidak menentu.
2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA
Keuntungan berwirausaha:
1. Otonomi
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha:
1. Pengorbanan personal
2. Beban tanggungjawab
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Sumber : Mata Kuliah Kewirausahaan, Teknik Informatika -Universitas Widyatama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar